Dikenang atau Dilupakan
Saat jingga mencoba untuk kembali merobek kenangan. Sejak itu aku
kembali takut, tidak lagi mampu melupakan bayang dirimu. Sedangkan malam siap
menghantui. Dan bunyi jangkrik terasa semakin merobek hati. itu pertanda, aku
tengah seorang diri.
Satu diantara pernak-pernik suatu pertemuan adalah sebuah kenangan.
Bagaimana mungkin kenangan tidak terbentuk sedangkan memori manusia selalu merekam
setiap detik yang di lewatinya. Itulah hebatnya otak manusia dibandingkan
kecanggihan teknologi mutakhir sekalipun. Memori yang terekam tidak hambar
rasanya, melainkan begitu banyak bumbu yang mewarnainya. Kenangan merupakan
rekam jejak dari waktu yang telah dilewati.
Tidak ada satupun manusia yang tidak pernah mengenang apapun
di dalam hidupnya. Baik suka ataupun tidak suka dengan kenangan yang telah
dilaluinya. Kala hal itu menyenangkan untuk dirinya, maka Ia akan berusaha
semaksimal mungkin untuk selalu mengingatnya. Bahkan tidak jarang kenangan itu
dijadikan sebuah momentum atau monumen bersejarah. Begitulah saat kecintaan
merasuki hati setiap manusia, fitrah memang.
Lantas bagaimana kenangan buruk itu?
Melupakan adalah satu-satunya cara menghapus segala memori
tentang kenangan buruk itu. Namun sayang, tidak ada yang terlupa dari setiap
kenangan yang telah terekam dengan indah. Saat rasa bahagia mengiringi setiap
detik rekam jejak waktu yang pernah dilewati. Atau saat rasa
menyakitkan menikam waktu yang tengah berputar. Karena setiap memori yang
terekam tidak terlewati begitu saja, ada bumbu yang akan mewarnainya, yang akan
membuatnya kuat tertanam diingatan setiap orang.
Bagaimana caranya melupakan? Saat akhirnya tidak ada
lagi keinginan untuk menggenggam kembali kenangan yang menyakitkan. Cara terbaiknya
adalah mengikhlaskan. Pada akhirnya
kita akan mengalah dengan waktu. Menyisihkan kenangan demi kenangan. Ada bagian yang akan diingat dan ada yang harus ditinggalkan. Ikhlaskan saja apa yang pernah
terjadi dalam dirimu, baik itu kenangan indah atau kenangan buruk sekalipun. Biarkan
waktu yang akan membersamainya hingga ke muara terakhir, dikenang atau
dilupakan.
Karena hidup...
Hanya tentang mengingat dan melupakan kenangan...
Atau mengikhlaskan semua berjalan apa adanya..
Hanya tentang mengingat dan melupakan kenangan...
Atau mengikhlaskan semua berjalan apa adanya..
Al_izzah
Just to you m.d.s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar