Senin, 18 November 2019

#FreeWriting

One years ago...

18 Oktober 2018
Momen yang enggak pernah disangka-sangka akan terlewati dengan rasa syukur yang membuncah. Alhamdulillah. 

And then..
18 November 2019
Satu tahun lebih satu bulan.
Semua momen perjuangan kini telah menjadi kenangan dengan ribuan pembelajaran berarti.
Semua yang sudah dipelajari 4 tahun silam, kini sudah menjadi pedoman untuk kehidupan kedepan. Cara pandang, prinsip, cara berpikir, dan semua bentuk perubahan sikap bener-bener terpakai setelah pasca kampus. 

1 tahun berlalu.
Semua orang sudah mulai menunjukkan progress yang terus meningkat.
Ada yang udah jadi senior di kantornya, ada yang udah ke berbagai kota di Indonesia, ada yang udah menuai banyak manfaat untuk adik-adik di pedelaman Indonesia, ada yang sudah bergelar magister, yah banyak lagi.. kebahagiaan yang satu per satu mulai terlihat. bahkan ada yang sudah menuntaskan misi mulia hidupnya, yaitu menggenapkan setengah keimanan. 

How about me?
Entah ya,
cuma pengen sharing aja sebenernya. tidak ada niat pamer atau bahkan menjatuhkan siapapun.
Jujur aja, satu tahun setelah lulus, rasanya masih nano-nano. kadang seneng dapet banyak rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka, kadang sedih mikirin kerjaan tetap enggak kunjung datang wkwkw (engga deng). 

Jadi satu tahun kemarin bener-bener jadi pembelajaran yang berarti. Satu tahun mengenali jati diri, minat, bakat, dan cita-cita (haha telat sih ini, yah daripada enggak sama sekali kepikiran kan?). Setelah nyoba kerja di LSM, projek dosen keliling Bogor-Jakarta, projek kementrian yang enggak kelar-kelar, terus berakhir pada keinginan buat punya bisnis sendiri, "Pengen ah kerja di rumah sambil ngasuh anak tapi gaji terus mengalir tiap bulan. MasyaAllah.. Alhamdulillah.."

Males?
Mungkin sebagian orang atau bahkan keluarga berpikir aku malas mencari kerja. Memiliki pendapatan tetap setiap bulan memang hal yang menyenangkan bukan? Yaps.. But, itu bukan jadi point penting buat aku kerja dengan totalitas di satu tempat. Lebih kepada, apakah kerjaannya sesuai passion, minat, atau keahlian kita? atau pekerjaan ini akan banyak memberikan manfaat? Yaps. masih idealis memang. tapi mau gimana lagi? wkwkw masih mencari dan terus mencari yang cocok.

Disepanjang pencarian..
Alhamdulillah, Allah tuh gak pernah biarin hambaNya kelaparan atau bahkan gak punya rejeki buat dibagi ke makhlukNya yang lain. Jadi meskipun belum punya kerjaan tetap, bisnis mandek dimotivasi, Allah masih izinkan diri ini untuk bisa berbagi manfaat untuk Indonesia sekaligus menikmati rejeki yang cukup banyak. lebih lagi, rejeki Allah datangnya bukan dari nominal aja, Allah kasih juga kesempatan buat ke beberapa kota di Indonesia, entah lewat projek kementrian atau keluarga yang sangat baik hati. Dan semoga tahun depan, bisa menginjakan kaki di Masjidil Haram. Aamiin yaa Allah... (Itu sebagian dari doa-doa kecil yang Allah kabulkan)

Inti dari panjang dan lebar cerita di atas adalah..
Let's to husnudzon dan yakin seyakin-yakinnya sama Allah. Jalan yang kita pilih dan berbeda dari yang lain bukan berarti jalan yang buruk di mata Allah. Biarin aja orang mau bilang apa wkwk. yang penting Halal dan Allah ridho. Termasuk orangtua juga ridho. InsyaAllah.
Jadi jangan malu, jangan sungkan, jangan minder, jangan nethink sama takdir Allah. Jalan aja terus selama itu baik dan masih berada dikoridor Islam. Apalagi kalau yang kita pilih semakin mendekatkan kita kepada Allah. 
Percaya percaya percaya sama Allah. Allah tidak akan membiarkan kamu jalan sendirian. berjuang sendirian. lelah sendirian. 

So...
cepet-cepet deh cari temen berjuang bareng, mi. wkwkw
(hanya motivasi diri)

Bogor.
Pas liat tanggal, jadi pengen cerita panjang lebar.
18 Nov 2019