Kamis, 25 Juni 2020

Memberi Jarak.

Sudah sejak lama disampaikan. Pada awal ketika Islam masih menjadi agama minoritas. Oleh seorang yang bersahaja dan dekat dengan Nabinya. Bahwa..

"Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia."

Pesan yang bahkan tidak pernah usang oleh waktu. Dari dahulu hingga zaman serba tidak nyata, sudah beribu tahun lamanya, Allah gerakkan lisan Sayyidina Ali untuk menyampaikan hikmah yang tak terkira maknanya.

Bahwa yang paling Pahit dalam kehidupan. Sesuatu yang sangat sangat dihindari manusia saat ini, tapi pada kenyataannya, tidak pernah lepas dari rantai keputusasaan, yaah kecewa karena besarnya rasa harap kita pada manusia. 

Sekarang.
Saat sudah mengetahui dan merasakan betapa pahitnya kecewa. Saatnya membangun jarak dari harapan kepasa manusia. Jarak yang memisahkan langit dan bumi di antara keserakahan dan keegoisan manusia. 

Saatnya hanya berharap kepada Pemilik Semesta.
Allah ta'ala.
Sebaik-baik tempat berharap.
Biarkan diantara jarak itu kita selipkan kepasrahan hanya kepada Allah.
Sebaik-baik tempat berpulang.
Karena obat dari segala rasa pahit adalah manisnya iman.

Jakarta,
Saat pahit hampir tercekat ditenggorokkan.
Apa perlu memberi jarak?

Kamis, 18 Juni 2020

Mimpi Buruk.

Malam ini hujan kembali memgguyur sebagian kecil badan kota yang mulai gersang. Siang menyengat, malam mengharu biru. Ah suasanya pas banget untuk disyukuri bersama secangkir kopi dan kenangan penuh rindu.

Ri ingat, malam itu suasanya bergemuruh dari bilik hatinya. Ada rasa bersalah karena ia tak mampu ceritakan semua luka yang bahkan menyayat hati orang lain untuk turut terluka. Baginya itu bagaikan mimpi buruk. Sesuatu hal yang tidak ia inginkan benar-benar terjadi dalam dirinya.

"Ri, kamu serius banget mandangin hujan?" May mengambil alih secangkir kopi dari kedua tangan Ri.

"May kamu tau gak kenapa kita bisa mengalami mimpi buruk dalam hidup kita?" Ri masih memandang syahdu rintikan air yang membasuh jendela kamar.

"Hah mimpi buruk? wajar kali hehe aku juga pernah mimpi horor iiih serem," May mengerinyitkan dahinya. Entah apakah dia benar-benar mengerti maksud 'mimpi buruk' yang sebenernya Ri akan ceritakan malam itu.

"Iyah bener yaah May. Wajar saat seseorang mengalami mimpi buruk. Apalagi hidup ini sangat penuh kejutan. Kita gak tau kenapa dan bagaimana mimpi buruk itu hadir dalam hidup kita. Seakan-akan kita harus terus bersiaga. Bersiap diri akan segala kemungkinan yang terjadi.." Ri melihat May yang sibuk mengutak atik radio lama milik Ri, itu artinya hanya hujan yang benar benar mendengarkan Ri malam itu.

Dalam hati Ri, "Hai hujan. kalau bicara tentang mimpi buruk. Sama yaa kaya kamu. Untuk sebagian orang, hujan adalah mimpi buruk, untuk sebagian yang lain, hujan adalah mimpi indah. Ah ku jadi tahu hujan, ternyata semua mimpi itu punya dua sisi mata uang yaa seperti kamu. Satu sisi berupa kebaikan dan satu sisi berupa keburukan. Tinggal kita yang akan memilih, fokus pada sisi kebaikan atau sisi keburukannya.. Ah hujan. romantis banget kamu malam ini," gumam Ri dalam hati kecilnya.

Mulai malam itu, Ri memilih untuk menghadapi setiap mimpi buruk (read masalah) yang hadir dalam hidupnya. Ri memilih untuk fokus pada sisi kebaikan yang bisa ia dapatkan. Apakah gerangan hikmahnya? Apakah gerangan maksud dan tujuannya mimpi buruk itu hadir dalam dirinya. Semua akan Ri lakukan untuk memperbaiki kesalahannya selama ini.

***

Untuk seseorang yang pernah Ri sakiti.
Ri hanya ingin perbaiki dirinya dan bangkit dari mimpi buruk yang ia alami selama ini.
Terimakasih sudah menguatkan Ri.