[ Tentang A K U ]
"Sesungguhnya Allah mencintaiku...."
Satu hal penuh makna. satu kata penuh cinta. energi
membuncah. semangat bergelora. tak pernah berfikir panjang soal loyalitas. aku
kuat, katamu. sepuluh saja kau kumpulkan aku, bahkan segalanya dapat ku
lakukan.
Sejuta ide ku genggam. ada banyak jalan menuju Roma, katamu.
dan kau begitu yakin, aku lah yang dapat menempuhnya. menjejaki jalan berliku
yang penuh rintangan. kau katakan lagi, aku lah yang mampu membawamu hingga
puncak perjalanan.
aku tertegun. kau masih saja memujiku. mengharapkan banyak
pada seonggok daging segar yang diidamkan banyak orang. kau bilang lagi,
darahku adalah kunci dari bencinya mereka pada negeri ini. namaku adalah
tonggak kehebatan sebuah bangsa. lantas aku semakin terpuruk dengan tudinganmu.
aku malu. meski aku tau, kau dan Tuhanku begitu mencintaiku.
aku malu.
apa yang kau pikirkan tentangku tidak semuanya benar.
aku hanyalah kerangka tanpa daging segar itu. kini aku telah
layu. lalat sudah menggerumuti tubuh ku, aku lemah dalam kemalasan. aku kikir
dalam kenikmatan. aku payah soal ide-ide yang menggaungkan negeriku.
aku detik ini
hanya sebuah nama tanpa karya. tidak ada yang mampu ku
hasilkan diatas kesibukan ku dengan gadget ku. diatas kecanduanku dengan games
dan media sosial yang mengetrendkan namaku. di atas kebanggaanku pada karya
negara lain, film, trend, makanan, dan lain sebagainya. lantas, dimana tudingan
itu?
Malang sekali aku ini.
Saat tawaran menggiurkan mendatangiku tanpa olokan.
Rasulullah bersabda,
“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah
dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali
naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada
Allah …” [HR Bukhari dan Muslim]
Bodohnya aku.
Bahkan surgapun, tak mengubrisku dari rasa malas. tidak
menyadarkan ku dari kesibukan dunia. tidak jua menamparku dari kesia-siaan.
waktu.
ternyata tudingan mu itu,
hanya untuk mereka yang sudah tua renta.
aku pada masa dahulu yang penuh jaya.
lantas, aku yang sekarang mungkin hanyalah tinggal sebuah
nama.
nama yang begitu Allah cintai dan kagumi,
nama yang begitu kau harapkan.
"Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap
seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah(Hawa Nafsu)” [HR Ahmad]
masihkah aku pantas di sebut PEMUDA??
--------------------------------------------------------------------
SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA
JUMAT, 28 OKTOBER 2016
Mari refleksi diri dan upgrade jiwa MUDA mu !!
#latepost
Bagus.. Lanjutkan mbak umi..
BalasHapusTeringat masa FSDMA 51 dengan teman-teman lainnya
cek nih baitperjuangan.wordpress.com
BalasHapuslagi latihan buat blog juga hehe