Sabtu, 21 Januari 2017

Momentum P E M U D A



[ Tentang A K U ]



"Sesungguhnya Allah mencintaiku...."

Satu hal penuh makna. satu kata penuh cinta. energi membuncah. semangat bergelora. tak pernah berfikir panjang soal loyalitas. aku kuat, katamu. sepuluh saja kau kumpulkan aku, bahkan segalanya dapat ku lakukan.

Sejuta ide ku genggam. ada banyak jalan menuju Roma, katamu. dan kau begitu yakin, aku lah yang dapat menempuhnya. menjejaki jalan berliku yang penuh rintangan. kau katakan lagi, aku lah yang mampu membawamu hingga puncak perjalanan.

aku tertegun. kau masih saja memujiku. mengharapkan banyak pada seonggok daging segar yang diidamkan banyak orang. kau bilang lagi, darahku adalah kunci dari bencinya mereka pada negeri ini. namaku adalah tonggak kehebatan sebuah bangsa. lantas aku semakin terpuruk dengan tudinganmu. aku malu. meski aku tau, kau dan Tuhanku begitu mencintaiku.

aku malu.
apa yang kau pikirkan tentangku tidak semuanya benar.
aku hanyalah kerangka tanpa daging segar itu. kini aku telah layu. lalat sudah menggerumuti tubuh ku, aku lemah dalam kemalasan. aku kikir dalam kenikmatan. aku payah soal ide-ide yang menggaungkan negeriku.

aku detik ini
hanya sebuah nama tanpa karya. tidak ada yang mampu ku hasilkan diatas kesibukan ku dengan gadget ku. diatas kecanduanku dengan games dan media sosial yang mengetrendkan namaku. di atas kebanggaanku pada karya negara lain, film, trend, makanan, dan lain sebagainya. lantas, dimana tudingan itu?
Malang sekali aku ini.
Saat tawaran menggiurkan mendatangiku tanpa olokan.
Rasulullah bersabda,
“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah …” [HR Bukhari dan Muslim]

Bodohnya aku.
Bahkan surgapun, tak mengubrisku dari rasa malas. tidak menyadarkan ku dari kesibukan dunia. tidak jua menamparku dari kesia-siaan. waktu.

ternyata tudingan mu itu,
hanya untuk mereka yang sudah tua renta.
aku pada masa dahulu yang penuh jaya.
lantas, aku yang sekarang mungkin hanyalah tinggal sebuah nama.

nama yang begitu Allah cintai dan kagumi,
nama yang begitu kau harapkan.

"Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah(Hawa Nafsu)” [HR Ahmad]

masihkah aku pantas di sebut PEMUDA??

--------------------------------------------------------------------

SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA
JUMAT, 28 OKTOBER 2016

Mari refleksi diri dan upgrade jiwa MUDA mu !!

#latepost

2 komentar:

  1. Bagus.. Lanjutkan mbak umi..
    Teringat masa FSDMA 51 dengan teman-teman lainnya

    BalasHapus
  2. cek nih baitperjuangan.wordpress.com
    lagi latihan buat blog juga hehe

    BalasHapus