(Gambar 1. Dua danbo bersahabat) |
Nasehat dan Teguran : Dari Siapa?
“...kecuali orang-orang beriman
yang mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya metaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-Ashr : 3)
Begitulah
hakikatnya saat kita memiliki saudara. Saling mengingatkan dan menasehati
adalah suatu keharusan. Bahkan Rasulullah SAW berkata dalam suatu hadist bahwa
mendapatkan nasihat adalah hak setiap muslim. Maka berikanlah nasihat kepada
saudara kita jika mereka memintanya.
Nasehat adalah
hikmah yang bisa kita ambil dari sekeliling kita termasuk apa yang saudara kita
ingatkan saat kita lalai atau futur.
Sudah menjadi ketetapan Allah bahwa manusia tidak pernah terlepas dari dosa
kecuali para Nabi dan Rasul. Kita juga tidak mungkin bercermin sendiri dan
menilai diri sendiri. Kadang kala, lemahnya iman malah menutup cermin tersebut
dan kita selalu menganggap diri ini benar tanpa ingin disalahkan.
Nasihat dalam
teguran bukanlah hal yang berbeda. Kadang kita merasa kesal, marah, dan malu
saat ditegur. Kita merasa tidak akan lagi bertemu dan berkata oleh orang yang
menegur kita. Begitulah perasaan yang akan timbul, jika nasehat disampaikan
dengan cara yang kurang tepat. Saat keinginan untuk mengingatkan dipandang
sebagai cacian dan makian. Wahai kawan, tahan dulu! Niat saudaramu hanya ingin
kau menjadi lebih baik.
Terkadang kita
lupa bahwa setiap hal kecil di dunia ini tak pernah luput dari kuasa Allah. Begitupula
dengan setiap kata yang keluar dari lisan saudaramu bukanlah suatu kebetulan.
Bukan juga hanya sekedar melepas emosi didalam dada. Sungguh, Allah selalu memberikan
hikmah bagi hamba-hambaNya yang ingin mengambil hikmah itu.
“Kalimat hikmah itu adalah suatu
yang hilang dari seorang mukmin, maka dimana saja ia mendapatkannya maka ia
lebih berhak atasnya.”
Setiap teguran
dan nasehat merupakan apa yang hendak Allah sampaikan kepada kita. Terkadang
kita terlalu disulut emosi, hingga akhirnya kita merasa tidak suka dengan si
dia yang berusaha mengingatkan atau menegur kita. Bisa jadi, lewat teguran itu,
Allah hendak sampaikan sesuatu hikmah untuk diri ini. Ada sikap dan prilaku
yang mungkin harus kita perbaiki lagi sebagai seorang hamba yang ihsan. Allah
ingin, agar kita bisa meminimalisir segala lalai dan khilaf.
Betapa sayang Allah
padamu..
Bukti sayangnya adalah dengan
selalu memperbaiki mu lewat teguran dan nasehat saudara-saudaramu. Betapa Ia
ingin bertemu dengan mu, dalam keadaan terbaikmu. Dalam keadaan diri ini
menjadi hamba-Nya yang sabar dan ikhlas dengan segala ujian yang ada. Maka
bersabarlah dengan teguran dan nasehat saudaramu, serta perbaikilah diri ini
sebelum Allah benar-benar merindukanmu untuk kembali pulang. (Al_Izzah)
Bagus banget umi, great !!!
BalasHapusAlhamdulillah.. silahkan share ka hee ^^
Hapus